Penerapan azas dan filsafat pendidikan jasmani
Nama: Rian sandi pratama
Nim: 2021151066
Kelas: 1B
Idealisme
• Pikiran menafsirkan peristiwa-
peristiwa dan menciptakan kenyataan.
• Kebenaran dan nilai merupakan hal
yang mutlak dan secara universal
dibagi pikiran men.
Idealisme: penerapannya dalam Pendidikan jasmani dan olahraga
• Pendidikan jasmani dan olahraga lebih dari sekedar “fisik”.
• Menekankan perkembangan proses
pemikiran dan jiwa.
• Aktifitas & kebugaran jasmani dinilai
atas kontribusinya terhadap kepribadian
seseorang.
• Guru adalah model peran (karakter &
nilai).
• Perkembangan diri ditekankan.
Realisme
• Dunia fisik merupakan dunia yang
sesungguhnya dan diatur oleh alam.
• Ilmu menghasilkan kebenaran.
Realisme: penerapannya dalam pendidikan jasmani dan olahraga
• Pendidikan jasmani dan olahraga harus fokus pada perkembangan
total manusia.
• Pendidikan jasmani dan olahraga sangat bernilai sebab kontribusi nya terhadap kesehatan.
• Program2nya didasarkan atas pengetahuan ilmiah dan progres yg teratur dg baik.
• Drill digunakan secara ekstensif &
pembelajaran dievaluasi secara objektif.
Pragmatisme
• Kenyataan ditentukan oleh
pengalaman hidup individu.
• Individu belajar tentang kebenaran
melalui pengalaman.
Pragmatisme: penerapannya
dalam Pendidikan jasmani dan olahraga
• Kurikulum harus didasarkan pada
kebutuhan & minat siswa.
• Kurikulum harus variatif sehingga
tersedia perbedaan pengalaman
belajar.
• Pembelajaran dicapai melalui metode
problem solving.
• Guru berperan sebagai pembimbing.
Naturalisme
• Kenyataan dan hidup diatur oleh
hukum alam.
• Individu lebih penting dari masyarakat.
Naturalisme: penerapannya dalam
Pendidikan jasmani dan olahraga
• Aktifitas fisik adalah penting bagi
perkembangan manusia seutuhnya.
• Pendidikan jasmani dan olahraga menyediakan suatu media
bagi perkembangan keterampilan
fisik, mental, sosial, emosional, &
moral.
• Siswa mengatur dirinya sendiri.
• Pembelajaraan individual melalui
aktifitas diri membawa pada
pencapaian tujuan individual.
• Kompetisi terhadap orang lain tidak
dianjurkan, akan tetapi dengan dirinya sendiri.
• Bermain merupakan bagian yg
penting dari proses pendidikan.
Eksistensialisme
• Kenyataan berdasar pada eksistensi
manusia.
• Pengalaman individu menentukan apa
yang kemudian menjadi kebenaran.
Eksistensialisme: penerapannya
dalam Pendidikan jasmani dan olahraga
• Setiap siswa bebas memilih berbagai
aktifitas dalam kurikulum.
• Aktifitas individu menyediakan kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan tanggung jawab & kesadaran diri.
• Peran guru sebagai konselor,mengembangkan
pemikiran reflektif.
• Mengkondisikan murid untuk membuat
pilihan dan bertanggungjawab atas apa yang dipilihnya.